Global
Tentang kami
Perjalanan kami dimulai dengan toko kecil yang didirikan keluarga di Osaka lebih dari 100 tahun yang lalu. Bahkan sekarang, setelah kami tumbuh menjadi perusahaan global, semangat pendiri kami selalu mendasari apa yang kami lakukan.
Semangat tersebut dimulai dengan visi pendiri kami, Shinjiro Torii. Pada tahun 1899, ia membuka toko dengan visi menjual anggur dan minuman keras gaya Barat di Jepang. Namun, rasa anggur impor tidak sesuai dengan selera Jepang dan anggur miliknya pun pada awalnya tidak laku.
Namun, Shinjiro tidak menyerah. Ia bekerja tanpa lelah untuk menjual berbagai jenis minuman keras impor di Jepang sambil mengembangkan anggurnya sendiri. Setelah melalui berbagai tantangan dan kegagalan, pada tahun 1907, ia meluncurkan Akadama Port Wine. Akadama Port Wine dibuat sesuai dengan selera Jepang, dan menjadi populer di Jepang. Merek ini masih dinikmati hingga kini sebagai Akadama Sweet Wine. Keberhasilan ini bukanlah akhir dari kisahnya. Setelah keberhasilannya dengan anggur, ia memutuskan untuk membuat wiski Jepang autentik yang sesuai dengan selera orang Jepang.
Pada tahun 1923, Suntory merambah bisnis wiski dengan mulai membangun Tempat Penyulingan Yamazaki, penyulingan wiski malt pertama di Jepang. Di sinilah cikal bakal wiski autentik Jepang, Suntory Shirofuda (Label Putih) muncul, dan kini menjadi wiski Jepang Yamazaki yang terkenal di dunia. Lima puluh tahun kemudian, kami membuka penyulingan Hakushu di pangkalan Pegunungan Alpen Jepang Selatan
Suntory terus berkembang setelah kesuksesan besar Akadama dan wiski Jepang. Suntory menawarkan banyak produk populer baik di Jepang maupun di seluruh dunia. Pada tahun 1936, kami membuka pabrik anggur kami sendiri, Tomi No Oka. Pada tahun 1983, kami mengakuisisi Chateau Lagrange, sebuah kebun anggur di Bordeaux, Prancis. Tahun 1960-an menjadi saksi ketika kami memperluas portofolio kami ke kategori baru, bir, dengan visi menciptakan bir yang sempurna. Setelah dedikasi lebih dari puluhan tahun, kami meluncurkan The Premium Malt's, bir pemenang penghargaan yang memimpin pasar bir premium di Jepang hari ini.
Suntory juga memperluas bisnisnya ke minuman nonalkohol. Pada tahun 1981, Suntory memperkenalkan teh oolong kalengan pada saat minuman ringan berkarbonasi dan jus mendominasi pasar utama minuman nonalkohol. Suntory Oolong Tea telah menjadi salah satu merek dengan nilai penjualan yang baik serta disukai oleh berbagai generasi konsumen.
Tahun 1990-an menandai ekspansi kehadiran kami ke pasar minuman nonalkohol, dan saat itulah kami meluncurkan merek kopi kalengan BOSS. Kendati demikian, kami senantiasa melihat ke depan, dan terus maju. Pada tahun 2013, setelah penelitian dan pengembangan bertahun-tahun, kami meluncurkan Iyemon Tokucha. Teh ini berfokus kepada mekanisme yang membantu pemecahan lemak tubuh, sambil mempertahankan rasa alami teh hijau, dan sekarang menjadi salah satu minuman FOSHU terlaris.
Pada tahun 2009, kami memperluas bisnis kami secara global, dengan mengakuisisi Frucor Group di Oseania dan Orangina Schweppes Group di Eropa. Pada tahun 2013, kami mulai beroperasi di Vietnam dengan mendirikan Suntory PepsiCo Vietnam Beverage Co., Ltd, dan mendirikan Lucozade Ribena Suntory Ltd setelah mengakuisisi kedua merek tersebut. Setahun kemudian, Beam Inc. bergabung dengan keluarga Suntory, menjadikan kami perusahaan minuman alkohol terbesar ketiga di dunia*. Suntory Garuda Beverage (SGB) didirikan sebagai aliansi strategis yang sukses pada tahun 2011 antara Suntory dan Garuda Food. SGB saat ini merupakan salah satu perusahaan minuman terkemuka di Indonesia dan menawarkan berbagai portofolio produk.
*Sumber: IWSR2018
Catatan: Penjualan ritel alkohol global dan RTD berdasarkan nilai, tidak termasuk alkohol, cana, raki, wiski nasional lainnya, brendi (nilai) ekonomi, vodka ekonomi (nilai dan harga rendah) di Eropa Timur dan negara-negara PNM, dan termasuk Wiski Jepang (wiski asal Jepang lainnya)